KASUSMEDAN - Masyarakat di seputaran Perkebunan Tebu PTPN II, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, digemparkan dengan penemuan jenaah sejoli suami istri dalam keadaan berlumuran darah, Senin( 22/ 2/ 2021) pagi.
Keduanya diprediksi sudah dibunuh oleh sekumpulan begal kemudian dibuang ke dalam parit di seputaran perkebunan tebu kepunyaan PTPN II, Kelurahan Tunggurono.
Kapores Binjai AKBP Romadhoni dalam keterangannya lewat Kasubbag Humas AKP Siswanto Ginting kala dikonfirmasi membetulkan terdapatnya penemuan itu.“ Korban pendamping suami istri, Sugianto( 56) serta Astuti( 59), masyarakat Desa Sei Mencirim Dusun 7 Kampung Banten, Kecamatan Kutalimbaru.
Korban laki wafat dunia dengan keadaan kepala rusak kepala akibat barang tumpul, sebaliknya wanita hadapi cedera bacok di leher dan memar kepala,” urainya.
Bersumber pada penjelasan Alika( 19), yang ialah gadis kandung pendamping suami istri tersebut, awal mulanya Sugianto serta Astuti berangkat berbelanja ke Pasar Tavip Kota Binjai sekira jam 04. 07 Wib.
BACA JUGA : Pajero Seruduk Honda Vario dan Kijang Innova, 2 Wanita Asal Helvetia Tewas, TKP: Jalan Jamin Ginting
“ Hingga sekira jam 06. 00 Wib, korban tidak pula hingga di rumah.
Jadi, anak kandung Alika bingung mengapa kedua ibu dan bapaknya belum pula hingga di rumah,” ungkap Siswanto.
Merasa terdapat yang tidak beres, Alika setelah itu menghubungi pamannya Yamin( 48), masyarakat Pasar V, Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Sehabis Yamin datang, Alika bersama pamannya itu serta abang iparnya bernama Putra berangkat serta mencari kedua ibu dan bapaknya dengan menyisir sejauh jalur dari rumah sampai ke Pasar Tavip.
Sesampainya di Pasar Tavip Binjau, Alika bertanya kepada salah seseorang orang dagang langganan mereka di situ buat membenarkan apakah kedua ibu dan bapaknya nampak tiba berbelanja.
“ Orang dagang tersebut setelah itu membenarkan kalau pendamping suami istri tersebut terdapat tiba berbelanja serta pernah membeli jengkol sekira jam 05. 30 Wib serta setelah itu kembali ke rumah,” jelas Siswanto.
Alika setelah itu memberitahu berita tersebut kepada pamannya Yamin serta seseorang saudara mereka Syamsuddin, kalau ibu dan bapaknya belum ditemui.
Berikutnya, Yami serta Syamsuddin menyisir sejauh Jalur Gajah Mada mengarah kediaman pasutri tersebut.“ Sesampainya di perempatan Jalur Kebun, Dusun XII, saksi Yamin memandang 2 orang tergeletak di dalam parit,” jelasnya.
Sehabis membenarkan kedua orang tersebut kakak serta abang iparnya, Yamin setelah itu memberitahukan peristiwa itu ke Polsek Binjai Timur. Tidak lama berselang, Kapolsek Binjai Timur serta anggotanya datang di posisi disusul Regu Inafis Polres Binjai.
Sebagian menit setelah itu, Kapolres AKBP Romadhoni serta Kasat Reskrim AKP Yayang pula datang di posisi.
Berikutnya, petugas melaksanakan olah TKP kemudian memasang garis polisi.“ Jam 12. 20 Wib, regu Forensik dari Polda Sumut datang di TKP buat melakukan olah TKP serta identifikasi.
Setelah itu jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan buat otopsi,” jelas Siswanto. Lebih lanjut dipaparkan, bersumber pada hasil olah TKP, diprediksi kokoh pendamping suami istri tersebut sudah menjaid korban begal.
“ Sepedamotor serta benda berharga kepunyaan korban diprediksi sudah diambil pelakon. Diprediksi pelakon Curas ini lebih dari 2 orang,” tandasnya. Dikala ini, polisi masih melaksanakan penyelidikan buat memburu para pelakon.
0 Komentar