KASUSMEDAN - Merambah hari ke- 4, Kamis( 10/ 12/ 2020) banjir yang merendam beberapa desa di Kabupaten Batubara belum pula surut. Perihal itu diakibatkan jebolnya beberapa tanggul sungai akibat curah hujan yang besar di bagian hulu.
Di Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, air merendam paling tidak 200 rumah masyarakat dengan ketinggian 30 sampai 80 sentimeter. Tidak hanya itu, akses jalur pula tidak dapat dilalui akibat air luapan Sungai Sikasim.
Petugas dari Tubuh Penanggulangan Musibah Wilayah( BPBD) Kabupaten Batubara mulai mengevakuasi masyarakat, paling utama lanjut usia ke tempat yang nyaman. Sebaliknya sebagian masyarakat yang lain masih memilah bertahan di rumah, menunggu banjir surut.
Fifiwati, salah seseorang masyarakat berkata, dia serta keluarganya tidak ingin mengungsi sebab masih bertahan di rumah.
“ Telah 4 hari banjir, airnya kian meninggi,” katanya.
Terpisah, di Dusun Sumber Sari, Desa Perkebunan Sei Balai, jenazah seseorang masyarakat yang hendak dikebumikan terpaksa dibawa memakai perahu karet kepunyaan BPBD Kabupaten Batubara.
Alasannya, di desa tersebut, akses jalur salah satunya keluar dari desa tersebut dikala ini terendam air sejauh kurang lebih 1 km.
Supardiyanto, salah seseorang petugas BPBD berkata, jenazah masyarakat tersebut tidak dapat dimakamkan di TPU setempat yang dikala ini terendam banjir.
BACA JUGA : Pemuda Pinjam Alat Asah Pisau Diduga untuk Mutilasi Pegawai Minimarket, Tetangga Cium Bau Tak Enak
“ Kita memakamkannya ke desa orang sebelah yang dikala ini tidak terdampak banjir,” katanya.
Supardiyanto berkata, buat kawasan Desa Perkebunan Sei Balai, paling tidak terdapat 150 KK masyarakat yang kediamannya terdampak banjir.
Sampai dikala ini belum terdapat informasi formal dari BPBD Batubara terpaut jumlah masyarakat yang terdampak banjir.
Tadinya, Bupati Batubara Ir Zahir MAP berkata, grupnya sudah menetapkan status paham darurat musibah banjir terhitung semenjak 8 Desember 2020.
0 Komentar