KASUSMEDAN - Sebanyak 5 orang wafat dunia, diprediksi akibat keracunan gas di kawasan PT Sorik Merapi Geothermal Plant( SMGP), Kabupaten Mandailing Natal( Madina), Senin( 25/ 1/ 2021).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi lewat Kasubbid Penmas AKBP MP Nainggolan berkata, kejadian keracunan itu terjalin pada dikala pembangunan power plant pembangkit listrik PT Sorik Merapi Geothermal Plant( SMGP), di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi.
Pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut, jelas Nainggolan, telah berjalan 80 persen.
“ Kemudian, pekerja PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka kran master valve buat mengalirkan panas bumi ataupun fluida,” katanya.
Tetapi, dikala pipa kran isolasi panas bumi dibuka, seketika yang keluar merupakan gas beracun. Masyarakat yang mengenali perihal itu setelah itu menghadiri pekerja serta memberitahu supaya mereka menutup kran isolasi, sebab sudah menghasilkan gas beracun dari sumur T02 kepunyaan PT SMGP.
BACA JUGA : Sebut Ada Dugaan Kerusakan Autothrottle, Pengacara Korban Sriwijaya Air SJ 182 Bakal Gugat Boeing
Nyatanya, dikala coba menutup sumur yang menghasilkan gas beracun tersebut, sebanyak 24 masyarakat tiba- tiba pingsan.
5 masyarakat yang lain, tiap- tiap bernama Suratmi( 46), Kaila Zahra( 5), Yusniar( 3), Dahni serta Syahrani( 14) wafat dunia akibat menghisap hawa bercampur gas beracun tersebut.
Tidak hanya itu, seseorang personel polisi bernama Aipda Lestari, wajib dirawat di rumah sakit akibat keracunan tersebut.
“ Buat para korban yang pingsan telah dilarikan ke Puskesmas di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal,” ucapnya.
Nainggolan meningkatkan, akibat kejadian tersebut, buat sedangkan posisi pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP sudah ditutup pihak Polres Madina.
“ Buat aksi yang dicoba melaksanakan pengecekan serta olah TKP serta memasang garis polisi. Kemudian buat korban yang wafat dunia sudah dibawa ke RSUD Panyabungan buat dicoba otopsi,” pungkasnya.
0 Komentar